Amsal 3:5-6:
“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
ObjekBerita.id – Jalan menuju Tuhan bukanlah sebuah jalan setapak yang sempit dan berliku yang hanya bisa dilalui oleh segelintir orang terpilih.
Sebaliknya, itu adalah sebuah undangan terbuka bagi setiap hati yang rindu akan kebenaran, kasih, dan pengampunan.
Ini adalah perjalanan penemuan diri yang mendalam, di mana kita belajar untuk melepaskan beban duniawi dan membuka hati kita untuk menerima anugerah ilahi.
Perjalanan ini dimulai dengan pengenalan akan Tuhan.
Siapakah Dia bagi kita?
Apakah kita memandang-Nya sebagai Hakim yang keras atau sebagai Bapa yang penuh kasih?
Cara kita memahami Tuhan akan sangat memengaruhi cara kita mendekat kepada-Nya.
Alkitab dengan jelas mengungkapkan karakter Tuhan yang penuh kasih, sabar, dan rindu untuk menjalin hubungan pribadi dengan kita.
Kemudian, perjalanan ini melibatkan pengakuan akan kebutuhan kita akan Tuhan.
Kita adalah makhluk yang terbatas, seringkali berbuat salah, dan membutuhkan bimbingan serta pengampunan.
Kerendahan hati untuk mengakui kelemahan kita adalah langkah pertama menuju pemulihan dan kedekatan dengan Tuhan.
Akhirnya, jalan ini adalah tentang menyerahkan diri dan mempercayai rencana-Nya.
Mungkin ada saat-saat kita tidak memahami mengapa hal-hal terjadi, atau mengapa doa kita belum terjawab.
Namun, dengan iman, kita belajar untuk bersandar pada hikmat dan kebaikan Tuhan yang tak terbatas, mengetahui bahwa Dia selalu bekerja untuk kebaikan kita.
Amin
Redaksi
