ObjekBerita.com. Lokasi Pantecostal Camping Ground di Area Pinilih-Klabat Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara pada hari Kamis(5/12/2024) dipenuhi ribuan umat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) yang dating dari berbagai daerah di Sulawesi Utara. Terundang dalam kegiatan perayaan natal terpadu ini adalah Majelis Daerah, penghubung MD, Pimpinan SA/STA/STT, Komisi komisi daerah Majelis Majelis Wilayah, gembala gembala Bersama ibu/bpk Rohani dan Seluruh jemaat GPdI.
Tema perayaan natal Yesus Kristus terpadu kali ini adalah Kasih yang mempersatukan yang terambil dari Kolose 3:14. Terlihat sejak pagi hari Lokasi PCG Pinilih sudah mulai didatangi jemaat sementara terjadwal kegiatan nanti akan dimulai pkl 14.00 wita. Dan sesuai jadwal maka tepat Pkl. 14.00 wita ibadah pun dimulai dan dipandu Worship Leader Pdt. Argemiro Manimpurung.
Kedatangan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE disambut langsung Ketua Majelis Daerah GPdI Sulawesi Utara Pdt. Yvonne I. Awuy Lantu, dan Sekretaris Pdt. Hanny S.D Awuy, M.Th serta Panitia pelaksana Ketua Pdt. Prof. Dr. David P. E. Saerang, SE, MCom(Hons) dan sekretaris Pdt David Araro, M.Th serta pimpinan MD GPdI Sulut lainnya.
Dalam Khotbahnya Ketua Umum Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Pdt, Johnny W Weol,MM, M.Th menyampaikan isi khotbah terkait tema Kasih yang mempersatukan sesuai ayat Firman Tuhan dalam Kolose 3:14.
Dikatakan Ketua MP bahwa Yesus telah membuktikan Dia adalah pembuat mujizat. Yesus tidak pernah berubah dahulu sekarang dan selamanya. “Ada orang berkata Saya mengasihi engkau dengan kasih Allah, ini omong kosong sebab seorang pun tidak ada kasih yang seperti Yesus yang rela memberikan nyawanya utk sahabat sahabatnya. Yang sukar bagi kita adalah apakah kita mau korbankan harga diri kita, Yesus sendiri tidak mempertahankan statusnya sebagai pencipta alam semesta, Dia tinggalkan seluruh kemuliaan Sorga utk melayani kita, “Ujar John Weol
Ditambahkan Pdt. John Weol bahwa Kita dahulunya sebelum diselamatkan Yesus melalui kematianNYA adalah orang berdosa yaitu yang non Israel. “Sebelumnya Orang non Yahudi adalah orang yang berseteru dengan Allah, jauh dari kata dekat dengan Tuhan, “Tambah pendeta Weol.