Objekberita.id, Las Vegas, AS – Tak henti hentinya DR Maya Rumantir terus berkiprah untuk kemanusiaan, Dalam sebuah event internasional kembali nama perempuan dari dari Indonesia kembali mencuat ke panggung internasional, dialah Dr. Maya Rumantir. Bukan semata karena ketenarannya, melainkan karena rekam jejak multidimensi yang menginspirasi lintas bangsa.
Tahun ini, ia akan menerima gelar kehormatan Kesatria dari Kerajaan Maharlika, dalam KTT Kerajaan We Care for Humanity (WCH) ke-7 yang digelar pada 27–28 Mei 2025 di Las Vegas, Amerika Serikat.
Namun, sorotan kali ini bukan hanya soal penghargaan. Yang lebih menarik adalah bagaimana sosok DR Maya yang pernah dikenal sebagai penyanyi, model, hingga politisi berhasil merajut seluruh pengalaman hidupnya menjadi jalan pengabdian sosial dan spiritual yang kini diakui secara global.
Gelar Kesatria Kerajaan Maharlika bukan sekadar simbolis. Ini adalah penghormatan yang diberikan kepada figur yang dianggap membawa perubahan positif nyata di masyarakatnya.
Dalam hal ini, DR Maya dinilai pantas menyandang gelar tersebut karena dedikasinya selama puluhan tahun dalam berbagai lini kehidupan, seni, pendidikan, pelayanan publik, dan kegiatan kemanusiaan.
Menurut Yang Mulia Ratu Mariam Leonor Torres Mastura, Ketua KTT dan pendiri organisasi WCH, DR Maya Rumantir merepresentasikan “semangat kepemimpinan Asia yang transformatif.” kata Ratu Mariam menegaskan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas komitmen DR Maya terhadap pemberdayaan masyarakat, baik di dalam negeri maupun di panggung internasional.
DR Maya Rumantir memulai karier sejak kecil sebagai penyanyi berbakat, lalu tumbuh menjadi ikon seni dan bisnis, hingga akhirnya dikenal sebagai anggota DPD RI yang mewakili Sulawesi Utara sejak 2014.
Di antara semua itu, ia juga dikenal aktif dalam pelayanan gereja dan kegiatan sosial, serta sempat menorehkan prestasi akademik dengan meraih gelar doktor kehormatan di bidang administrasi publik dan manajemen sumber daya manusia.
Apa yang membuat perjalanan Maya begitu relevan hari ini adalah kenyataan bahwa ia mampu menjembatani berbagai dunia yang tampaknya terpisah politik dan rohani, seni dan kebijakan publik, nasionalisme dan pergaulan global dalam satu harmoni yang jarang ditemukan.
Penghargaan dari Kerajaan Maharlika ini bisa dipandang sebagai puncak simbolik dari perjalanan panjangnya. Namun lebih dari itu, ini adalah momen refleksi bagi Indonesia dan Asia, bahwa sosok perempuan bisa tampil sebagai agen perubahan, bukan hanya di panggung lokal, tetapi juga dalam percakapan global.
Sebagai figur yang telah lama dikenal di dalam negeri, mungkin sudah waktunya Indonesia melihat DR Maya Rumantir dengan kacamata yang lebih luas bukan hanya sebagai politisi atau artis, tetapi sebagai simbol keberhasilan peran perempuan Asia dalam membangun jembatan antarbudaya, antariman, dan antarbangsa.
Dr Maya Rumantir akan terus berkiprah dan berkarya. Untuk berbagai pengakuan internasional bukanlah menjadi angan angannya sebab yang terutama bagi Maya Rumantir adalah memberi dan mengabdikan diri untuk banyak orang dan terus melakukan berbagai terobosan yang berguna bagi banyak orang. (HenceKaramoy)