Senator DR. Maya Rumantir, MA,. Ph.D. Tekankan Pesan Natal Jadikan Hati Kita Palungan bagi Sang Juru Selamat

Manado – Objekberita.Id. Natal Yesus Kristus bukan sekedar ritual peribadatan tahunan. Natal mengandung pesan dan nilai teologis yang mendalam. Pesannya sangat jelas, Allah mengutus Anak Nya Yesus Kristus agar kita umat yang percaya dapat melihat Allah, jelas Senator DR. Maya Rumantir MA., Ph.D, saat ditemui media ini pada hari Minggu (14/12/2025).


Untuk itu, pemegang mandat penyelenggaraan For Internasional Day of Peace, The United Nation Information Center appointed her to Organized The World Tourch of Peace & Friendship 2003 ini, mengajak seluruh umat Kristiani untuk merayakan Natal tahun ini dengan penuh perenungan mendalam.

Bagi Ambassador For Peace dari Universal Peace Federation ini, kalau kita bicara Damai Natal yang utama kita harus berdamai dengan diri sendiri. Dan kalau kita bicara melihat dan merasakan kuasa Allah, yang utama dan terutama adalah kita harus terus menerus mengejar Kekudusan. Hanya yang Kudus yang bisa melihat Allah.

Lebih lanjut, Pendiri Institut Sumber Daya Manusia MAYA GITA ini merefleksikan inti perayaan Natal bukan sekadar tradisi seremonial, melainkan kesiapan hati untuk menyambut kehadiran Yesus Kristus, dengan menjadikan diri kita sebagai “palungan” atau tempat kelahiran-Nya di dunia saat ini.

Natal mengajarkan kita tentang kesederhanaan dan kerendahan hati. Yesus tidak lahir di istana megah, melainkan di kandang yang hina dan diletakkan di palungan, tempat makan ternak. Ini adalah simbol bahwa Dia datang untuk semua orang, terutama mereka yang terpinggirkan dan membutuhkan harapan, tambah penerima The Royal Maharlika Award ‘Dignitary Woman of Asia, Las Vegas USA, May 2025.

Bagi penggagas Christmas & Shining Indonesia Concert Papua 2011 ini, menguraikan makna “menyiapkan diri menjadi palungan” berarti membersihkan hati dari segala bentuk keangkuhan, kebencian, dan egoisme.
“Palungan adalah tempat yang sederhana, bersih, dan siap menerima. Demikian pula hati kita. Mari kita siapkan hati kita agar layak menjadi tempat di mana kasih, damai, dan sukacita Kristus dapat lahir, tumbuh dan berdampak. Intinya, hidup kita ini adalah surat terbuka atas Firman Allah yang hidup.

Dalam konteks kehidupan sosial sehari-hari saat ini, menyerukan agar semangat Natal mendorong umat untuk lebih peduli dan berbagi kasih kepada sesama, terutama mereka yang kurang beruntung dan lagi tertimpa bencana. “Dengan membuka hati dan menjadi palungan bagi Yesus, kita juga membuka diri untuk menjadi agen pembawa kabar sukacita dan terang bagi dunia di sekitar kita,” tutur Ibu dari remaja putri Kiara Hutasoit, mahasiswi Institut Pertanian Bogor dan Istri Ir. Takala Hutasoit, MBA.

Bagi Gilbert Pangalila, Si.P salah seorang Staf Senator Maya Rumantir, pesan Natal ini diharapkan dapat memberikan refleksi mendalam bagi umat Kristiani dalam memaknai perayaan Natal dan mengimplementasikan nilai-nilai kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan Refleksi Natal ini, disampaikan oleh Senator DR. Maya Rumantir MA., Ph.D, usai ibadah mengenang 5 tahun berpulang ke Rumah Bapa di Surga Ibunda Ells Brigitta Rumantir awal Desember, kepada seluruh Staff DPD, sahabat, keluarga dan pengurus Laskar MERAH PUTIH Sulut. (HenceKaramoy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *