Minsel, ObjekBerita.id – Perayaan Pengucapan Syukur Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) tahun 2025 kembali menyuguhkan pemandangan unik dan tradisi yang kaya.
Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru tumpah ruah di jalanan, membuka pintu rumah, dan berbagi sukacita dalam momentum yang tak hanya religius, tapi juga kental dengan budaya.
Berikut adalah 5 hal unik yang selalu menjadi ciri khas dan daya tarik Pengucapan Syukur Minsel:
1. Rumah Terbuka untuk Siapa Saja
Ini adalah tradisi paling ikonik. Setiap rumah di Minsel seolah menjadi restoran dadakan yang menyajikan hidangan lezat secara gratis.
Tak peduli kenal atau tidak, setiap tamu yang datang pasti akan dipersilakan masuk dan disuguhi makanan berlimpah.
Dari hidangan khas Minahasa seperti RW (Rica-Rica Woku), Cakalang Fufu, dan Brenebon, hingga aneka kue dan minuman, semua tersedia.
Suasana kekeluargaan dan keramahan sangat terasa, menciptakan momen kebersamaan yang langka di era modern ini.
2. “Baku Kenal” dan Jalinan Silaturahmi
Pengucapan Syukur menjadi ajang reuni akbar. Sanak saudara, teman lama, hingga kenalan yang sudah lama tak bertemu, memanfaatkan momen ini untuk saling mengunjungi.
Tradisi “baku kenal” atau saling berkenalan dengan siapa saja yang datang ke rumah pun menjadi hal lumrah.
Ini memperkuat tali silaturahmi dan memperluas jaringan pertemanan, menunjukkan betapa kuatnya ikatan sosial masyarakat Minsel.
3. Peran Penting “Tamu Dadakan”
Jangan kaget jika di Minsel saat Pengucapan Syukur, Anda tiba-tiba diajak mampir ke rumah orang yang belum pernah Anda temui.
Konsep “tamu dadakan” ini sangat dijunjung tinggi. Masyarakat Minsel percaya bahwa semakin banyak tamu yang datang ke rumah, maka semakin banyak berkat yang akan diterima.
Ini menciptakan pengalaman unik bagi para pendatang dan memperlihatkan kemurahan hati tuan rumah.
4. Kombinasi Syukur Religius dan Pesta Rakyat
Meski berakar dari ucapan syukur kepada Tuhan atas berkat panen, perayaan ini juga berkembang menjadi pesta rakyat yang meriah.
Ibadah syukur di gereja-gereja menjadi inti, namun setelah itu, suasana berubah menjadi semarak dengan kunjungan rumah, musik, dan canda tawa.
Ini adalah perpaduan sempurna antara spiritualitas dan kegembiraan komunal, menunjukkan bagaimana tradisi keagamaan bisa menyatu harmonis dengan kehidupan sosial budaya masyarakat.
Pengucapan Syukur Minsel bukan hanya sekadar perayaan, melainkan sebuah manifestasi budaya dan kearifan lokal yang patut dilestarikan.
Redaksi